Sabtu, 26 November 2022

Guruku

 

Oleh : Yenny Darut, S.Pd

(Guru di SMP IL Kapten Fatubaa)

Pixabay.pic

Guruku 

Masih segar dalam ingatanKu 

Pesan mulia nan luhur

“setelah hari ini, pergilah!

Rabu, 23 November 2022

Keheningan Malam

 Karya; Magdalena E. Meak, S.Pd.

(Guru di SMP Il Kapten Fatubaa)

Bola.Com

Hari mulai gelap menyelimuti kota ini

Memutar balik arus kehidupan

Mengapa sebuah kenangan dalam malam yang Panjang

Memandang langit yang begitu muram

Mencintai Dalam Doa

 Karya; Maria Indra Ratna Asa, S. Mat

(Guru di SMP Il Kapten Fatubaa) 

 

 

Tribun.com

 

Entah sudah berapa kali

Aku bersujud di hadapan-Nya

Memohon untuk sebuah nama yang selalu ada di hati

Aku dengan tidak tau malunya

Selalu menyebut namamu dalam doaku

Jumat, 09 September 2022

Putera-puteri Il Kapten

                                                         Karya: Kristiana Pires Martins

                                                            (Pelajar SMP Il Kapten Fatubaa)




Tetesan Air Mata

 

Karya: Magdalena E. Meak, S. Pd

(Pendidik di SMP Il Kapten Fatubaa)

teaRs..~ | ~wi3nd~Wi3nd.pic

Rabu, 07 September 2022

Filsafat Politik Mahatma Gandhi tentang Ahimsa dan Satyagraha Dalam Kaitannya Dengan Kekerasan Struktural di Indonesia

Grafik Pertumbuhan Uang foto stokPixabay.Pic

Oleh : Demitrius Halek, S. Fil

(Penulis Merupakan Seorang Pendidik di  SMP Il Kapten Fatubaa)

ABSTRAKSI 

Kekerasan struktural yang terjadi di Indonesia memiliki bentuk yang bermacam-macam. Dimulai dari penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan kekerasan beragama. Kekerasan beragama di Indonesia tidak terlepas dari intoleransi beragama yang meningkat belakangan tahun terakhir ini. Apalagi setelah terjadinya Pilkada Jakarta pada tahun 2014. Setelah momen mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahya Purnama dipidana dalam kasus penodaan agama yang kebetulan berasal dari kelompok minoritas. Fenomena kekerasan struktural pemerintah dalam kekerasan beragama dapat dilihat dari beberapa kasus yang memperlihatkan adanya ketidakhadiran negara dalam mendinginkan suatu konflik atau mencegah adanya situasi konflik. Kondisi ini menunjukkan bahwa di rezim demokrasi pun masih ada kekerasan struktural melalui tindakan pemerintah yang membiarkan atau malah melegitimasi kekerasan struktural. Padahal sudah jelas didalam sila kedua Pancasila dan Pasal 29 ayat (2) 1945 menegaskan: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut agama masing-masing.

Kata Kunci: Kekerasan, Struktural, Politik

Rabu, 27 Juli 2022

RINDU

 


Di ufuk barat terbentang sang suria merekah, redup, di telan awan

Sayup suara burung bernyanyi sendu berhias sepoi angin pelipur rindu

ARTIKEL

Guruku

  Oleh : Yenny Darut, S.Pd (Guru di SMP IL Kapten Fatubaa) Pixabay.pic Guruku  Masih segar dalam ingatanKu  Pesan mulia nan luhur “setelah h...