SMP Il Kapten Fatubaa, kini hadir dengan kesederhanaan yang memukau hati para pecinta sastra. Jauh diambang kepunahan sastra-sastra klasik tentang kehidupan, bangsa Timor sejatinya adalah insan-insan yang tidak pernah terlepas dari puisi itu sendiri. Hal ini tercermin dalam kehidupan masyarakat Timor pada umum. Bernyanyi, menari (tebe, likurai), berpantun dalam ritme dan larik-larik kata puitis bersenandung makna menggambarkan lantunan kehidupan yang dinamis namun penuh arti. Ini sejatinya adalah gaya berpuisi yang ada dalam budaya masyarakat Timor. Oleh karena itu, sebagai putra dan putri yang berbudaya, SMP Il Kapten Fatubaa dengan penuh kesadaran mengabadikan karya puisi yang lahir dari tanah Belu tercinta.
Mantul IL KAPTEN
BalasHapus