Rabu, 27 Juli 2022

RINDU

 


Di ufuk barat terbentang sang suria merekah, redup, di telan awan

Sayup suara burung bernyanyi sendu berhias sepoi angin pelipur rindu

Ini jiwa yang kelam dalam gelapnya hati, berharap akan datang secerca sinar

Tuk pancarkan seberkas cahaya, terangi hati yang semakin kalut.

Malampun tiba, kutatap cahaya pada satu bintang di gelapnya langit

Ringan mata ini memandang penuh suka pada kejauhan

Serasa dekat hingga kumampu menggapainya

Namun…

Segenggam harapku terasa berat

Sampai ku tak sanggup menyentuhnya

Inikah rindu, atau benci pada satu bintang

Yang kupandangi sejak senja menyambut gelap

Tak kuasa kumeramuh hati

Dalam luapan kenangan di gelapnya malam

Ku cari dan terus mencari penabur hati,

Tuk padamkan sejuta kenangan indah tentang kita

Tapi, tak ada yang kudapati selain rindu pada garis-garis wajahmu

Kini, ku berkaca pada hati yang rindu

 raga yang sunyi tanpa peluk

Dalam peliknya janji pada temu yang mugkin tak pasti

Aku, menginginkan bahagia

Namun, tersiksa oleh jarak

Tak mengapa bila harus seperti ini

Asalkan ku masih menyimpan sejuta kenangan

Dalam memoar-memoar kalbu

Yang mampu kuukir kembali dalam

Album yang kusebut rindu

Dalam sadarku, rindu kuabadikan

Di setiap hangatnya peluk yang setia

Pada raga tak bertuan.

 

       Olga Vicente

Manumutin, 25 November 2021

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL

Guruku

  Oleh : Yenny Darut, S.Pd (Guru di SMP IL Kapten Fatubaa) Pixabay.pic Guruku  Masih segar dalam ingatanKu  Pesan mulia nan luhur “setelah h...