Hic Et Nunc (Berselancar Dalam Blog Bersama Mentor Profesional)

Hic Et Nunc (Berselancar Dalam Blog Bersama Mentor Profesional)

Kembali pada “workshop Pembuatan Blog Pembelajaran” di hari kedua, dengan metode daring, memberikan begitu besar peluang kepada para peserta untuk berselancar dengan sejuta ide, namun tetap terhubung dengan modul https://anyflip.com/rbgkm/bzzg. Sekalipun ada modul sebagai media dalam mempelancar proses pembuatan dan pembelajaran blog, namun para peserta masih membutuhkan modul yang sesungguhnya yakni kedua mentor hebat Pak Adi Wibowo dan Pak Isa. Kedua mentor ini bukanlah pribadi yang sulit untuk dijumpai, tetapi lebih dari itu, keduanya saya ibaratkan seperti napas. Oleh karena itu, tepatlah saya menggunakan kalimat hic et nunc (sekarang dan saat ini) sebagai representasi dari kehadiran mereka berdua.

Hic Et Nunc (sekarang dan saat ini), telah menggambarkan dimensi ruang yang tidak terbatas untuk para peserta memberi diri dan diterima sejauh kesempatan belajar diberikan. Pada pertemuan pertama dengan metode luring antusias peserta terlihat baik dan pada hari kedua dengan metode daring via telegram, masih terlihat semangat para peserta yang terus berkobar. Hal ini juga tidak kalah jauh dengan kedua mentor yang sangat cekatan dalam menanggapi tingkat persoalan para peserta yang beranekaragam.

Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tentunya bersyukur mendapatkan kedua mentor yang sangat profesional. Kehadiran kedua mentor memberikan warna baru dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi pendidikan di Kabupaten Belu, secara khusus pembelajaran berbasis media digital atau platform. Memang pembuatan blog bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia jurnalistik ataupun freelancer (penulis lepas) dan lain sebagainya, namun ini dapat dikatakan sebagai babak baru dalam menanggapi tuntutan zaman di era revolusi industi 4.0. Sebagaimana diketahui bersama bahwa dibalik revolusi industri 4.0, terdapat dunia milenial, di mana kehidupan manusia dapat dikatakan melek teknologi oleh karena itu tetpatlah jika dunia pendidikan dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.

Tuntutan zaman dalam dunia pendidikan di Kabupaten Belu, kiranya mulai terjawab dengan kehadiran dua mentor, yang telah meluangkan waktu mereka untuk memberikan pembelajaran kepada para pendidik. Ini merupakan kesempatan emas yang perlu dijawabi melalui aspek tindakan konkrit dari para peserta untuk belajar bersama. Tentunya, hal ini masih perlu ditindak lanjuti melalui media pembelajaran dari kedua mentor. Untuk lebih mengenal mereka silahkan klik disini Pak Adi Wibowo dan Bang Isa dalam beberapa waktu yang akan datang.